
LATAR BELAKANG SEJARAH PERKEMBANGAN CTC
Oleh: Alfrits “Ken” Oroh
Berangkat dari sebuah kesadaran mengembangkan bakat dan talenta yang diberikan Tuhan kedalam ruang lingkup gerejawi. Maka, pada pertengahan tahun 2005, ketika kehadiran kelompok seni teater yang ada di desa Wuwuk kec. Tareran dengan namakan kelompok seni “Sanggar Dodoku Wuwuk” disingkat SDW, hadir dan mengeksiskan diri pada kegiatan-kegiatan rohani termasuk didalamnya kegiatan dilingkup gereja KGPM baik ditingkat Sidang maupun Pucuk Pimpinan, maka pada tanggal 14 Februari 2006, Sanggar Dodoku lewat Sidang Immanuel Wuwuk terundang untuk mengisi acara dalam kegiatan Hari Pemuda KGPM. Dari sinilah awal dari kerinduan mewujudkan sebuah kelompok seni teater lebih besar di ruang lingkup Pucuk Pimpinan KGPM. Namun semangat untuk menciptakan kelompok seni teater ini, nanti terwujud pada pertengahan tahun 2007 ketika diadakan Festifal Teater di Perkemahan Pemuda KGPM pada bulan Juli 2007 di Kawangkoan-Minahasa. Akhirnya diputuskan oleh Komisi Pemuda-Remaja Pucuk Pimpinan (KPR-PP) KGPM lewat Ketuanya Pnt. Tenni Assa, mewujudkan terbentuknya sebuah organisasi seni ini, dan diberikan mandat dan amanat kepada Alfrits Oroh untuk memimpin dan merekrut anggotanya untuk seterusnya menjalankan organisasisi ini secara mandiri tetap harus dibawa kontrol dan pengawasan dari KPR-PP KGPM untuk setiap kerja dan perkembangan organisasisi ini.
Setelah melewati masa pengrekrutan, akhirnya pada tanggal 9 Juli 2007 di Pantai Siomay Kalasey terkumpul 18 orang untuk membicarakan kelancaran kerja seni ini sekaligus membentuk nama dan pengurusannya. Ikut hadir dalam pertemuan ini yakni, 10 orang rekrutmen dari beberapa Sidang KGPM, antara lain; Alfrits Oroh, Kalfein Wuisan, Klief Rumengan, Vandy Rompas, Hence Maahury dan Herry Regar (dari Sidang Imanuel Wuwuk), Marcel Daroel dan Deity Rambing (dari Sidang Mezias Ranomuut), Cindy Rembet (dari Wale Pinaesaan E Wakan) dan Roy Legi (dari Anugerah Malalayang) sedangkan 8 orang adalah peninjau, antara lain; Mindy Manembu, Billy Ingkiriwang, Vandy L, Tian & Ika (dari perwakilan CYC) dan 3 orang dari kalangan seniman: Fredy Wowor, Green Weol dan Nanda. Dari hasil pertemuan itu diputuskan, antara lain: Pertama, terbentuklah nama organisasi yang disepakati dengan nama “CONGREGATIONAL THEATER CENTER” yang disingkat CTC. Kedua, pembentukan pengurusan pertama.
Oleh karena kelompok seni ini dibentuk dan diberikan mandat kepada Alfrits Oroh untuk menjalankan organisasinya, maka otomatis tugas dan tanggung jawab memimpin dipengang olehnya, namun oleh kebijakannya membagi tanggung jawab tersebut dengan membentuk sistem Stuktur Pengurusan KSB (Ketua, Sekretaris, Bendahara) supaya dalam menjalankan organisasi terbagi konsentrasi pengaturan kerjanya. Akhirnya diputuskan Ketua, Alfrits Oroh, Sekretaris Cindy Rembet dan Bendahara, Deyti Rambing sesuai kesepakatan bersama.
Setelah pembentukan nama dan pengurusan tercipta diputuskan untuk melanjutkan rekrutmennya yang kemudian menuju pada pelantikan dan pengutusan dan disepakati KGPM Sidang “Immanuel” Wuwuklah tempatnya. Namun oleh karena sesuatu dan lain hal akhirnya pelantikan dan pengutusan dilakukan di KGPM Sidang “Mezias” Ranomuut pada tanggal 5 September 2007. Dengan keanggotaan pertama yang dilantik dan diutus berjumlah 20 orang dengan susunan pengurusnya: Sebagai Pengurus Intinya Ketua oleh Alfrits “ken” Oroh, Sekretaris oleh Cindy Rembet dan Bendahara oleh Deyti Rambing. Selanjutnya dibagi beberapa bidang antara lain: (1) Bidang Sastra: Kalvein Wuisan, Gabby None, Klief Rumengan dan Marsel Daroel. (2) Bidang Kepelatihan: Dodi Rondonuwu, Joice Mamesah dan Christovandy Rompas. (3) Bidang Artistik: Maikel Kolonio, Hence Maahury, Virginia Tumbel dan Viani Tambingon. ( 4) Bidang Humas & Infokom : Royke Legi, Fansy Pangkey dan Stanly Sondakh. (5) Bidang Doa & Konseling: Herry Regar, Dian Umboh dan Susan Sondakh. Pengurus CTC ini kemudian dilantik oleh KPR-PP yang dilakukan oleh Wakil Ketua Pemuda KPR-PP, Pnt. Revly Bororing, sedangkan pengutusannya dilakukan oleh Pnt. Vera Lintong Sth. Tanggal ini (5 November 2007) kemudian dijadikan hari jadinya CTC.
Melewati masa pertumbuhan keorganisasian CTC selang setahun bereksistensi, telah terjadi kevakuman. Hal ini disebabkan oleh kurang ketatnya kontrol kerja dan pengawasan dari setiap anggota bahkan pengurus yang lain, baik ketidak loyalnya dalam menjalankan program yang disusun maupun tugas yang diberikan. Maka, dibuatlah sebuah pertemuan yang disebut “MUBES” (Musyawarah Besar) I CTC, yang dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2008 di rumah Pnt. Risky Tandaju, di sidang KGPM “Eben Haezer” Pinabetengan. Dengan kehadiran 6 orang antara lain; Alfrits Oroh, Hence Maahury, Kalvein Wuisan, Dodi Rondonuwu, Maikel Rembang dan Joice Mamesah. Dari hasil yang dibicarakan didapat beberapa hal penting yang menjadi bahan perenungan antara lain; Pertama, CTC harus memantapkan kembali kinerjanya, baik secara struktural keorganisasian maupun kerja pelayanan dan produksi teater. Kedua, perlu adanya pengurusan baru yang lebih professional dan mandiri. Dan dari hasil MUBES ini kemudian telah dibicarakan dan sepakati menganti Struktur Pengurus (Ketua, Sekretaris, Bendahara) menjadi Badan Pengurus, yang terdiri dari Director (Pemimpin/Sutradara utama), Manajer Administrasi(Pemimpin khusus Administrasi) dan Manajer Produksi (Pemimpin khusus Produksi) beserta Kepala-kepala bidang (Kabid) antara lain; Kabid. Kesekretariatan, Kabid. Keuangan, Kabid. Perlengkapan, Kabid. Kepelatihan, dan Kabid. Artistik. Dan dari penyusunan Badan Pengurus ini, dilakukan pula pemilihan Badan Pengurus Inti yakni Director dipercayakan kepada Alfrits “Ken” Oroh, Manajer Administrasi dipercayakan pada Joice Mamesah dan Manajer Produksi dipercayakan pada Hence Maahury. Oleh karena kehadiran anggota CTC hanya sedikit maka MUBES dilanjutkan menjadi MUBESLUB (Musyawara Besar Luar Biasa) dengan melanjutkan pemilihan Kepala-kepala bidang di Badan Pengurus baru CTC.
Selanjutnya pada tanggal 25-26 Oktober 2008 MUBESLUB dilaksanakan. Bertempat di Bukit “Horeb” Tomohon dengan menghadirkan 6 orang anggota CTC tetap (antara lain; Alfrits Oroh, Joice Mamesah, Hence Maahury, Kalfein Wuisan, Dian Umboh, Maikel Rembang), dan satu orang anggota simpatisan CTC (Maya Pesak). Dari MUBESLUB ini kemudian diputuskan melanjutkan pemilihan Badan Pengurus lewat Kabit-kabit yang oleh forum terpilihlah Dian Umboh sebagai Kabid. Kesekretariatan, Gabby None sebagai Kabid. Keuangan, Viani Tambingon sebagai Kabid. Perlengkapan, Kalvein Wuisan sebagai Kabid. Kepelatihan dan Dodi Rondonuwu sebagai Kabid. Artistik. Selain pemilihan Badan Pengurus, dibicarakan juga membentuk AD/ART yang didalam CTC disebutkan dalam CTC “Prinsip Organisasi CTC”. Dari Prinsip Organisasi CTC ini, sengaja dibentuk sebagai bagian menata kembali profesionalitas serta kedisiplinan keanggotaan dalam berorganisasi.
Akhirnya pada tanggal 29 November 2008 bertempatan dengan diselengarakannya Rapat Konsultasi Pemuda-Remaja se-KGPM di Sidang “Solagratia” Kiawa, dilaksanakanya pelantikan Badan Pengurus baru CTC periode 2008-2010 oleh Ketua Komisi Pemuda –Remaja Pucuk Pimpinan KGPM Pnt. Tenni G. M. Assa dan dilakukan pengutusan oleh Majelis Gembala ……….. dengan disaksikan oleh jajaran pengurus Komisi Pemuda Remaja KGPM beserta pimpinan BPS/PMS serta jemaat sidang “Solagratia” Kiawa serta pula kurang lebih 500 anggota pemuda utusan antar sidang se-KGPM yang hadir dalam Rapat Konsultasi Pemuda-Remaja se-KGPM. Dengan susunan Badan Pengurus baru CTC antara lain: Director oleh Alfrits “Ken” Oroh, Manajer Administrasi oleh Joice Mamesah, Manajer Produksi oleh Hence Maahury, Kabid. Kesekretariatan oleh Dian Umboh, Kabid. Keuangan oleh Gabby None, Kabid. Perlengkapan oleh Viani Tambingon, Kabid. Kepelatihan oleh Kalfein Wuisan, Kabid. Artistik oleh Dodi Rondonuwu dengan anggota-anggota Maikel Rembang, Herry Regar, Vandy Wuisan, Clief Rumengan, Mickael Kolonio, Cindy Rembet, Deity Rambing, Vansi Pangkey dan Virginia Tumbel.